Oleh: Jannerson Girsang
Meringankan beban orang lain?. Itulah prinsip bekerja di Abad ke-21, kalau kita mau bekerja dengan nyaman di abad yang penuh
dengan luberan informasi ini dan sikap manusia yang makin egois.
Sekecil apapun yang kita lakukan yang meringankan beban orang lain akan sangat berharga dan disyukuri siapa saja yang masih berfikir normal.
Kita harus selektif dalam memilih pekerjaan dan tentu saja informasi yang dibutuhkan. Sehingga apa yang kita kerjakan, setidaknya meringankan beban orang lain, memberi inspirasi kepada yang lain.
Bekerja keras, sukses dan mendapatkan upah yang besar, tidak
menjamin kita merasa nyaman. Kita harus memiliki daya saing—keinginan untuk selalu lebih unggul, sehingga mampu berkontribusi
positif sepanjang masa. Bekerja dengan hati: semua pekerjaan adalah meringankan beban yang lain.
Masalahnya tidak sederhana!.
Kita harus mencintai pekerjaan kita, mencintai orang-orang
yang bekerja sama dengan tim kita. Kita harus memiliki daya saing pribadi, yang sinergi
kepada daya saing kelompok, perusahaan bahkan
Negara kita.
Jangan biarkan diri kita mengutuk “berkat”--pekerjaan yang
sudah diberikan Tuhan!.
Untuk apa kita bekerja?. Hanya menerima gaji, sementara mengutuk orang yang membayar gaji kita?. Kita akan menjadi orang tak berguna dan Tuhan akan marah.
Tuhan menempatkan kita dimanapun dengan tugas
utamannya: meringankan beban orang lain.
Memilih pekerjaan yang
diminati dan posisi yang menantang akan membuat Anda bernilai dan mampu meringankan
beban kita sendiri dan orang lain.
Jujurlah pada diri sendiri, kepada kemampuan dan minat
kita. “Pastikan Anda berada di posisi
yang Anda inginkan dan pastikan tugas ini adalah yang ingin Anda lakukan,”
demikian kata buku: Revolusi Bisnis Abad ke 21 (Ricardo Semler, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar