Rabu, 01 Mei 2013

Revolusi Pekerjaan Abad ke-21: Meringankan Beban Orang Lain


Oleh: Jannerson Girsang

Meringankan beban orang lain?.  Itulah prinsip bekerja di Abad ke-21, kalau kita mau bekerja dengan nyaman di abad yang penuh dengan luberan informasi ini dan sikap manusia yang makin egois.

Sekecil apapun yang kita lakukan yang meringankan beban orang lain akan sangat berharga dan disyukuri siapa saja yang masih berfikir normal. 

Kita harus selektif dalam memilih pekerjaan dan tentu saja informasi yang dibutuhkan. Sehingga apa yang kita kerjakan, setidaknya meringankan beban orang lain, memberi inspirasi kepada yang lain.
  
Bekerja keras, sukses dan mendapatkan upah yang besar, tidak menjamin kita merasa nyaman. Kita harus memiliki daya saing—keinginan untuk selalu lebih unggul, sehingga mampu berkontribusi positif sepanjang masa. Bekerja dengan hati: semua pekerjaan adalah meringankan beban yang lain.  
   
Masalahnya tidak sederhana!.

Kita harus mencintai pekerjaan kita, mencintai orang-orang yang bekerja sama dengan tim kita.  Kita harus memiliki daya saing pribadi, yang  sinergi kepada daya saing kelompok,  perusahaan bahkan Negara kita.

Jangan biarkan diri kita mengutuk “berkat”--pekerjaan yang sudah diberikan Tuhan!.

Untuk apa kita bekerja?. Hanya menerima gaji, sementara mengutuk orang yang membayar gaji kita?. Kita akan menjadi orang tak berguna dan Tuhan akan marah.

Tuhan menempatkan kita dimanapun dengan tugas utamannya: meringankan beban orang lain.

Memilih pekerjaan yang diminati dan posisi yang menantang akan membuat Anda bernilai dan mampu meringankan beban kita sendiri dan orang lain.   

Jujurlah pada diri sendiri, kepada kemampuan dan minat kita.  “Pastikan Anda berada di posisi yang Anda inginkan dan pastikan tugas ini adalah yang ingin Anda lakukan,” demikian kata buku: Revolusi Bisnis Abad ke 21 (Ricardo Semler, 2003).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar